Membersamai

Oleh: Sleplesswriter

Aku menutup kembali sebuah buku kecil yang penuh kutipan bermakna itu setelah membaca seperempat isinya. Buku itu ditulis oleh sang pemilik hati yang kini sedang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Aku tidak pernah menyangka dia menulis semua kutipan ini yang disebutnya sebagai diary biasa. Bagaimana mungkin kutipan seindah ini hanya curahan hati saja? Tapi apa yang tak mungkin.

Aku melihat wajahnya yang pucat dengan oksigen yang masih terpasang. Ia baru bisa tidur setelah 12 jam lebih merenungi nasibnya. Aku hanya mendengar semua keluhan tentang beratnya kehidupan yang ia jalani. Sesekali aku mengelus tangannya yang kekar itu. Namun, sepanjang ia mencurahkan isi hatinya, ia tidak pernah menyalah...

Baca selengkapnya →