Memento

Oleh: Risman Senjaya

Angin malam menggeliat pelan, menari bersama suara kayu-kayu yang terbakar di dalam perapian. Api kecil menjilat udara, memercik cahaya oranye yang hangat ke seluruh penjuru ruang kayu itu. Di balik jendela, bulan tampak seperti setengah tertelan awan, seolah ikut menyimpan separuh rahasia malam itu.

Ardi berdiri diam. Tubuhnya tegak, tapi pikirannya melayang-layang. Besok adalah hari pernikahannya. Gaun putih sudah dijahit, pelaminan sudah dirak...

Baca selengkapnya →