Pagi itu, aku duduk termenung di depan laptop, memandangi daftar pembagian kelompok KKN di kampus. Dua temanku tampak berseri-seri karena mereka bisa pergi bersama, sementara aku hanya bisa duduk sendiri, merasa tertinggal. Aku menghela napas panjang. Ada rasa kecewa dan takut yang menyelimutiku, tapi di sisi lain, aku merasa lega karena setidaknya mereka bisa satu kelompok.
“Maaf ya, Na, kita bertiga nggak bisa sekelompok, pas mau masukin nama ...