Memori Tengah Malam

Oleh: Seto Permada

Malam itu sangat dingin. Hujan yang deras berhenti turun dan berganti tetes-tetes air dari atap teras. Kano membiarkan seekor semut hitam merambati bulu-bulu lengannya dengan susah payah. Ia mengangkat tangan ke arah cahaya lampu teras sambil mendengar lagu-lagu Chopin di radio. Malam itu ia membayangkan dirinya adalah semut hitam kecil yang berjalan ke ujung jari kehidupan.

Pagi tadi ibunya dikuburkan. Menyusul ayahnya yang berbaring di bawah tan...

Baca selengkapnya →