Menampung Air Hujan

Oleh: Kiara Hanifa Anindya

“Yang ada melulu... hanya hujan! Hujan terus!” keluh Akbar sambil merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

“Kenapa, Bar? Buat aku, justru hujan itu enak. Kita bisa menyantap mie hangat dan minum teh panas. Kita juga bisa hujan-hujanan. Enak, bukan?” ujar temannya, Arjuna, yang kebetulan sedang berkunjung ke kamar kosnya Akbar.

“Bagimu enak! Selama musim hujan, aku jadi gagal berwisata ke suatu tempat. Jadinya aku harus diam di kamar, baca buk...

Baca selengkapnya →