SONTAK Imam tersedak. Snack penuh penyedap yang baru saja ia makan dimuntahkannya. Didorongnya Rana yang ada di depannya hingga mau terjatuh.
“Jaga mulutmu kalau ngomong sama abang tertuamu!”
Rana melongo. “Astaghfirullah. Bang Imam kalau nggak percaya ayo pulang. Sudah banyak orang di rumah.”
Imam memang tidak percaya apa yang baru saja dikabarkan Rana, adiknya. Ibu wafat? Tidak mungkin. Tadi pagi masih segar bugar waktu berangkat kerja.
“...