Merayakan Nuha

Oleh: Firlia Prames Widari

“Sekarang hari apa ya?” tanyaku dalam hati sembari meraih ponsel yang tergeletak di atas kasur.

Mukenah hitam masih ku kenakan—baru selesai berkomunikasi dengan Sang Pencipta di waktu subuh. Aku mencoba bersandar di dinding kamar saat menunggu ponselku menyala, maklum ponsel itu ku beli empat tahun yang lalu sebelum berstatus menjadi mahasiswi. Sedangkan sekarang aku tengah berjuang keras melepas status mahasiswi itu, dalam jenjang strata ...

Baca selengkapnya →