Mimah [yang Tersenyum di bawah Pohon Jambu]

Oleh: E. N. Mahera

Regen mencekik leher Mimah dan membenturkan bagian belakang kepala istrinya itu pada dinding kayu ruang tengah berulang kali. Mimah merasa akan mati sebentar lagi, kepalanya akan pecah, kepalanya panas karena udara kian sedikit masuk ke paru-parunya, muka suaminya mulai tampak kabur, dia merasa mati sudah dekat. Sampai belasan kali kepalanya telah terbentur, Mimah mati rasa. Mimah di antara hidup dan mati. Wajahnya basah oleh air mata tapi tak a...

Baca selengkapnya →