MISTERI PETI KACA

Oleh: Eddy Cahyo Tutuko

MISTERI PETI KACA

Pratinjau :

Setelah mengucapkan janji dihadapan pusara Elina, membuat merinding siapapun mendengarnya. Savian bergegas mempersiapkan segala sesuatunya untuk satu misi;

Mengambil jenazah Elina untuk dibawa pulang tengah malam nanti

*****

Tengah malam buta, empat sosok pria separuh baya sedang melakukan sesuatu!

"Bisa lebih cepat pak! Takutnya keburu ketahuan orang. Nanti saya tambahin upahnya."

Perintah anak muda sembari memegang senter diarahkan ke dalam lobang, sudah satu meter tergali. Sekelebat cahaya rembulan menerpa wajahnya, nampak tegang luar biasa. Penuh was was.

"Iya iya, sebentar lagi." Jawab salah satu tukang gali ditemuinya tadi sore di perampatan lampu merah. Nongkrong di trotoar menjajakan jasanya berbekal pengki, dan pacul.

Tapi bukan menggali parit, seperti orderan biasa mereka dapatkan, melainkan ini luar biasa! Menggali kuburan!

Iya, menggali kuburan! Seumur-umur baru pertama kalinya ini mereka mendapat orderan njeleneh, tidak biasa.

Tapi apa boleh buat. Dikarenakan sudah lima hari mereka 'zong' alias kosong, tidak ada tawaran satupun meminta jasanya. Di tambah iming iming bayaran gede bakal diterima. Mau saja mereka menerima pekerjaan gila ini.

"Itu sudah kelihatan petinya! Hati hati pak jangan sampai mengenainya! Buka pelan pelan petinya, tidak usah takut baru tadi siang dikuburnya masih segar jasadnya."

Setelah peti terbuka, tampak terbaring sosok wanita terbujur mengenakan dress putih terusan sampai menutupi mahkota rambutnya. Bak pengantin.

Sepasang bola matanya terpejam, kedua tangan menyilang mengg...

Baca selengkapnya →