Wilayah ini bisa dikatakan lokasi yang benar-benar pantas digunakan untuk KKN universitas, bahasa kerennya sih KKN-able banget. Jauh dari jalan raya, toko waralaba saja tidak ada, apalagi mall untuk cari roti kekinian. Di sisi lain, ada juga yang setuju dengan tempat KKN sekarang karena wujud basecamp yang jadi tempat tinggal. Wahyu ditugaskan menjadi koordinator desa, dia sering bolak-balik ke rumah Pak Lurah untuk sekedar menghadiri undangan ngopi malam.
Basecamp untuk pria dan wanita tidak dibedakan, Pak Lurah di sini memudahkan mahasiswa yang sedang KKN. Apalagi dari awal KKN sudah dijelaskan kalau di sini, di belakang rumah warga akan banyak ditemukan makam pribadi. Penduduk sini rata-rata mengubur anggota keluarga yang sudah meninggal di belakang rumah masing-masing. Bahkan ada yang di depan rumah, jika keluarga tersebut kehilangan anggota keluarga yang tergolong balita.
Kalau saja basecamp mereka pisahan, kasihan anak perempuan pasti ketakutan. Begitulah Wahyu negosiasi dengan Pak Lurah saat survei tempat KKN. Wahyu memang berpesan sama rekan-rekan mereka kalau kita cukup bersikap...