Sudah lewat satu semester, aku dan adikku tinggal di dalam asrama putri. Papa dan mama memasukkan kami ke sekolah yang menjadi satu dengan asrama secara paksa. Tidak ada dari kami yang menginginkan perlakuan semacam ini. Aku menganggap bahwa papa dan mama sudah tidak menyayangi kami lagi. Namun berbeda dengan Alisha, adikku. Dia menganggap kalau segala hal yang dilakukan oleh kedua orang tua kami semata-mata demi kebaikan kami. Padahal aku cukup tahu alasan sebenarnya menjauhkan kami berdua dari mereka adalah hanya untuk menyembunyikan segala pertengkaran yang mereka lakukan setiap hari di rumah.
Kami berempat bukanlah keluarga yang harmonis. Aku dan Alisha memperhatikan segalanya. Papa dan mama sering sekali meributkan segala sesuatu yang sebenarnya menurutku sangat sepele. Bahkan papa tidak segan-segan memukuli mama di depan mata kami. Diriku yang tidak kuat melihat kejadian itu untuk...