My Dear Cousin
Cerpen oleh: Intan Lasamaili
Tek!
Suara saklar lampu dimatikan. Baru saja menyuapkan nasi ke dalam mulut tiba-tiba lampu yang ada di ruang makan dimatikan dengan sengaja. Mungkin baginya aku ini adalah makhluk astral yang tak kasat, penghuni rumahnya. Ya, tepatnya rumah orang tuanya, yang nantinya akan diwariskan untuknya. Karena mereka memang hanya dua bersaudara. Kakaknya sudah menikah dan memiliki rumah sendiri.
“Amel, itu kamu,Nak?” tanya tante Ida.
“Iya tante,” jawabku.
Tante Ida -saudara ayah tertua- langsung menyalakan kembali lampu.
“Kamu baru makan malam?” tanya Tante Ida saat melihat jam dinding yang menunjukan pukul sembilan.
“Baru sempat makan tante. Tadi kelamaan nunggu kadesnya, motor j...