Nanti juga Bahagia

Oleh: SURIYANA

Daniel menunduk. Matanya tertumbuk ke arah lubang yang menganga lebar di bawahnya. Sebuah peti sudah mendarat dengan selamat di bagian terbawah lubang itu. Daniel meringis.

Selamat bukanlah kata yang tepat untuk menggambarkan situasi saat itu. Di dalam peti itu, bersemayam tubuh Mama. Ibunya yang meninggal kemarin malam di rumah sakit. Kakek bilang penyebabnya sakit jantung.

Dada Daniel sesak dengan situasi yang saat itu ada di hadapannya. Namun, entah kenapa tangisnya tidak mampu bergulir di pipinya. Ia kemudian mengalihkan tatapannya ke tempat lain.

Orang-orang yang berdiri tep...

Baca selengkapnya →