Dahulu sekali. Pada abad 17 di Tatar Galuh, di suatu daerah bernama Pasir Nagara, saat malam sudah lingsir. Angin dingin dan kering bersilir-silir menerpa daun-daun bambu. Menimbulkan suara gemeresik yang lirih dalam hening malam. Dari dalam unggun kremasi, lidah merah menjilat-jilat kayu bakar. Melumatnya sampai habis. Serpihan bara terbang ke udara. Kemudian padam menjelma abu kecil yang melayang-layang terbawa hawa panas untuk kemudian jatuh di sembarang tempat.
Api itu telah tuntas menelan mayat rombongan ronggeng keliling. Kemudian abu jasad mereka dikuburkan bersama seperangkat gamelan dalam satu lubang....