Mas, semenjak pulang dari perantauan, tak sekali pun kau mencumbuiku. Meremas buah dadaku. Kemaluanku. Menghisapnya. Seperti dulu. Apakah karena sudah tak ranum lagi? Ya, memang tubuhku sudah kendur termakan usia. Dan, buah dadaku juga habis disesap Rahma, Ratih dan Ratna.
Namun, bukankah kau menginginkan anak sembilan? Ini baru tiga, Mas! Bagaimana bisa kita membuat anak sebanyak itu jika kau tak mau lagi bercinta denganku? Aku tak bisa membuat anak hanya dengan bermastrubasi. Tanganku ini hanyalah batang tak bersaripati. Tak akan menghasilkan buah. ...