"Yuuki Nee-san, apakah sudah siap?"
Gadis kecil yang sudah memakai yukata merah berukir benang emas itu menyembul dari balik pintu. Aku mengulas bibir dengan pewarna merah sebelum menoleh ke arahnya dan tersenyum manis.
"Haii’, sekarang sudah selesai."
"Waah! Yuuki Nee-san cantik sekali!"
Ia berdecak kagum melihatku, wajahnya berseri-seri.
"Aku beruntung di rumah bordil ini bisa melihat Oiran secantik dan sebaik Yuuki Nee-san," ujarnya sambil memban...