“Kalau begini, Bapak harus memilih ibu atau bayinya yang diselamatkan.” Ucapan tegas dokter wanita spesialis kandungan itu masih jelas terekam di ingatanku. Kala aku yang keras kepala ini masih bertahan ingin melahirkan melalui vagina, sementara nyawa bayi di dalam perutku sudah berada di ujung tanduk dan tak kunjung menunjukkan kemajuan. Sudah 30 jam lebih aku bertahan dan percaya bahwa aku mampu melahirkan anak pertamaku ini tanpa operasi ...