Panggung Kertas

Oleh: Ragil Romly

Panggung Kertas Bagiku panggung adalah sebuah tempat yang paling suci bagi seseorang yang ingin menampilkan kebohongan. Terkadang kebohongan itu justru menjadi bahasa yang paling jujur. Di atas panggung aku bisa menjadi anak kecil yang gemuk dan montok, atau menjadi nenek-nenek yang kurus dan keriput. Di atas panggung aku bisa menangis, tertawa, dan cemberut. Aku bisa menjadi matahari, menjadi bulan, menjadi bintang, atau menjadi burung kenari yang berkicau riang. Dan di pertunjukan lain mungkin saja aku justru menjelma menjadi kurcaci yang kerdil, menjadi raksasa yang perkasa, atau menjadi binatang rekaan semacam naga, unicorn, atau pegasus.

Panggung adalah tempat yang melegakan. Meski hanya memainkan sebuah peran di atas panggung seukuran lapangan bulu tangkis dalam beberapa detik, aku merasa menembus ruang dan waktu. Begitu luas, begitu lama.

Namun di atas panggung. Hanya ada satu putri. Hanya ada satu wanita yang dikelilingi oleh sejuta kebahagian. Hanya ada satu wanita yang ditemani oleh satu pangeran yang bersedia berbagi hati di akhir cerita. Hanya ada satu kebahagiaan yang menjadi jawaban dari berbagai kerum...

Baca selengkapnya →