Tidak ada yang patut disalahkan. Ketika di suatu senja dirimu datang ke rumahku dengan tiba-tiba. Dan aku yang duduk di teras terbelalak karena sangat terkejut dengan apa yang kamu bawa. Bunga anggrek larat. Aku langsung berdiri dan menampar wajahmu dengan sangat keras.
Kamu memang berani, Fajra, tapi kamu sudah terlampau batas kali ini. Jika ayahku tahu kamu ada di sini dan membawa bunga itu, kamu pasti sudah dikutuk.
“Tapi bunga ini akang par s...