Parade Para Domba

Oleh: Temu Sunyi

Langit siang itu kelabu, seperti kain berkabung yang digantung di atap langit.

Udara berat, menyeret langkahku menuju rumah duka yang sudah riuh oleh bisik-bisik belasungkawa.

Aku masuk, menyalami keluarga yang ditinggal. Kata-kata basi kehilangan meluncur dari bibirku, seperti masuk ke sebuah ritual yang terlalu sering kita hadiri.

Lalu aku duduk di kursi paling belakang, menjadi penonton pasif di teater duka yang babaknya sudah tak terhitung.

Tangi...

Baca selengkapnya →