"Jika kamu diberi kesempatan bertemu dirimu sepuluh tahun yang lalu, apa yang akan kaulakukan?" tanya seorang gadis yang tiba-tiba duduk di sebelahku.
Aku mengangkat kepala dan menghapus air mata yang ada di pipi. Kutatap wajah gadis itu, dia cantik dan manis seperti penggambaran peri-peri di cerita dongeng sewaktu aku kecil---walau aku sendiri tidak pernah dibacakan cerita dongeng oleh ibuku sebagai penghantar tidur.
Aku tertawa sarkas. "Maaf, Non...