Pelabuhan Langit

Oleh: Dear An

​“Eh, bengong.”

​Suara Yuna yang tiba-tiba dan renyah memecah keheningan sore yang pekat. Mentari hanya melirik sekilas, matanya yang sejak tadi terpaku pada helai-helai daun yang berguguran di taman belakang kampus—seolah setiap jatuhan daun membawa serta sebongkah kenangan—tanpa menunjukkan keterkejutan sedikit pun.

​“Kenapa, Tar?” Tanya Yuna, merebahkan diri dengan santai di kursi kayu di sampingnya.

​“Nggak apa-apa,” jawa...

Baca selengkapnya →