“Apa tidak ada emosi yang kamu rasakan?” Dokter Sari melihat dengan dalam, seolah mencari celah emosi dari gadis yang tetap berekspresif datar.
“Kurasa tidak,” sahut Sana sambil menelengkan kepalanya.
Ini konsultasi kesekian kalinya bagi Sana, ia merasa bahwa psikiater sebelumnya tidak berhasil membuat ia sembuh. Meski, Sana sama sekali tidak mengerti bagian mana dari dirinya yang harus ia sembuhkan. Ia melakukan konsultasi dengan psikiater...