Pelukan Terakhir Ibu

Oleh: Wahyu Hidayat

Pelukan Terakhir Ibu

Hujan baru saja berhenti ketika Raka menutup laptopnya. Di luar jendela apartemen, lampu-lampu kota berkilau seperti bintang-bintang buatan. Ia memandangi kilau itu sebentar, lalu menghela napas. Hari ini lagi-lagi ia lembur.

“Masih dua laporan lagi,” gumamnya pelan, menyandarkan kepala di kursi. Suara notifikasi ponsel membuatnya menoleh. Satu pesan masuk.

Dari Ibu.

> “Nak, ibu jatuh dikit tadi di dapur. Tapi nggak apa-apa kok. Jangan lupa makan ya, Raka. Ibu kangen.”

Pesan itu sederhana, seperti biasanya...

Baca selengkapnya →