Peluru di Kepala Pacarku
Agustus ini, kemarau untuk segalanya. Setelah cinta, kini giliran keadilan jadi arang. Semula, ia ( keadilan ) masih menyisakan bara yang harus terus dikipas agar kelak jadi nyala api yang tegak. Tapi kini, itu pun kandas.
“ Apa kabar sayang ? “ begitu suara batin Sania saat bersimpuh di samping pusara kekasihnya di pemakaman umum di kampung halamannya. Tentu saja pertanyaan itu hanya dijawab oleh Sania sendiri. Ia...