Komar tengah siaga menanti sebuah aba-aba di tepian pematang. Embun pada gulma membasahi kaki telanjangnya. Ia memegangi sebilah kayu yang menancap di tanah. Di ujungnya terikat seutas tali, merentang di atas hamparan padi yang mulai menguning dan berisi, terhubung dengan kayu di seberang. Burung emprit terbang berkoloni, jumlahnya ratusan, hendak hinggap pada batang padi.
“Goyangkan kayunya!” teriak Fana dari atas sebuah batu yang sangat besar. Warga desa menyebutnya Batu Gajah. Tubuh kurusnya menantang angin. Ia menggunakan baju longgar sehingga menggelebar, seperti kibar ...