Pembisuan Sang Orator

Oleh: Temu Sunyi

Malam menjelma jadi bara, mengisi rongga dadaku dengan keberanian yang entah dari mana datangnya.

Jalan-jalan gelap berbisik lirih, seolah ikut menyulut api perlawanan. Kabar itu sudah merebak, riuh di telinga rakyat kecil yang saban hari dicekik peraturan, dijadikan sapi perah, dan dipaksa tunduk pada pemimpin yang hanya hafal kalimat ancaman, bukan kesejahteraan.

Aku hanyalah bagian dari kalangan bawah, sisa-sisa manusia yang diperas tanpa pernah...

Baca selengkapnya →