Jakarta, Beberapa Bulan Sebelum Pemilu 2019
“BANG MARIO! 2024 NYALEG JUGA, BANG! SETELAH PAK ADIIIIL!” seseorang berteriak dari ujung gang dekat rel kereta api menuju Stasiun Manggarai. Kata ketua tim sukses ayahku, dia adalah seorang buruh cuci yang anaknya mendapatkan beasiswa kuliah di Jepang.
SNEAKERS putih Mario yang berharga jutaan tak sengaja tercelup kubangan air di depan rumah seorang buruh cuci pakaian. Saking berjalan terburu-buru, putra sulung Bapak Adil Nasution, calon legislatif Dewan Perwakilan Rakyat periode mendatang tak memperhatikan apa yang ada di bawah kakinya. Ketika menyadari kalau sepatu barunya kotor, Mario tetap mengayunkan langkah, bukan berarti niatnya untuk menghadiri acara ayahnya sirna.
“Semoga keburu! Semoga keburu!” Berkali-kali, kedua mata Mario melirik sportwatch yang dikenakannya. Jam yang melingkar di tangan kirinya itu sudah menunjukkan pukul delapan malam lewat sembilan menit. Kalau dia tak salah perhitungan, dia akan terlambat sepuluh menit dari waktu yang telah ditentukan.
“Bang Mario! Ah! Abang sudah ditunggu Bapak Adil dan tim sukses lainn...