Mematut diri di hadapan kaca, adalah kesukaan para anak dara. Begitu juga Tundjung, seorang dara berumur yang tak laku karena tak rupawan. Putus asalah sudah dirinya memoles diri mempercantik rupa, tetapi lupa memperbaiki akhlak hingga hanya pujian dunia yang ia kejar kini. Akhirat pula tak dipedulikannya. Kini tidak lagi, Tundjung sudah berhasil mendapatkan kecantikan yang menawan.
Subuh saat langit belum terang sempurna, Tundjung sudah sibuk m...