Panas merayap seperti dendam yang diwariskan turun-temurun. Tak selesai di satu generasi, tak ditebus oleh satu reformasi.
Langit terlalu terang untuk berbohong, tapi tetap terlalu palsu untuk memberi harapan.
Aku duduk di bawah pohon tua yang menggugurkan daunnya satu-satu, seperti menyerah pada musim yang tak adil.
Keringat menetes dari pelipis, menodai kertas-kertas lamaran kerja dalam stopmap lusuh di sampingku—warnanya telah pudar, persis...