Namanya Jayadi. Lima tahun yang lalu orang memanggilnya Yadi, sementara panggilan Jay datang dari tempat kerjanya sekarang.
Yadi adalah masa prasejarah yang prasejahtera, saat untuk makan dan sekolah ia dan orangtuanya harus susah payah. Ibunya jadi buruh cuci, ayahnya kerja di tempat cuci motor, sementara Yadi sendiri cari uang tambahan sebagai pencuci piring di Rumah Makan Padang dekat terminal. Sepertinya sudah suratan takdir, keluarga Jayadi adalah pencuci segala yang kotor.
Sebenarnya tiga anggota keluarga bekerja dengan gaji di bawah rata-rata cukup untuk makan mereka bertiga. Apalagi Uni Rahmi, majikan Yadi, selalu memberinya makan n...