Tak pernah lagi aku menunggu. Tak jua aku menjemput masa depan. Hidup bagiku kini menerima dan mengalir.
Menunggu Papa
Pernah aku menunggu Papa. Setelah ia bilang pergi ke kampung. Kuyakin jika 'pergi', tentu 'pulang' adalah janji. Papa pasti pulang. Padaku, pada Mama. Namun, belasan musim berlalu, ia ternyata ingkar janji.
Tentu aku kecewa sekali. Berteriak marah. Menggema di rumah kosong mewah ini.
Memecahkan rindu yang sembunyi.
"Kamu tertipu ingat...