SAYA akan bercerita tentang sepasang kekasih yang tak saya ketahui namanya. Mereka kini sedang duduk di bangku taman sebuah kota, berangkulan. Si Lelaki yang sedang melingkarkan kedua tangannya ke leher perempuan itu memakai topi berwarna gelap, sementara si Perempuan yang bersandar di dada lelaki itu baru saja melepas ikat rambutnya, membiarkan angin memainkan helai-helai hitam di kepalanya.
Baiklah, untuk memudahkan penceritaan, si Lelaki akan kita panggil El, sedangkan si Perempuan akan kita namai dengan Pe.
"Rumah kita mungil saja, satu kamar untuk kita dan satu kamar untuk kedua putri kita." Pe membuka percakapan. Ia memain-mainkan ujung rambutnya. "Ada sebuah ruang tamu yang akan kupenuhi dengan foto-foto kita. Juga foto anak-anak kita. Kita bisa menonton TV di sana, sepuasnya. Kalau kau mau, di kamar kita juga bisa kita pasa...