Seorang anak merajut mimpi dengan pakaian lusuhnya selepas sekolah jam 12 siang, dikala lentera siang sedang semangat-semangatnya menampilkan terik panasnya, cukup terik kalau hanya untuk memanggang sepasang betis yang kecil beserta tumpukan koran di pundaknya.
"Tuan maukah engkau membantuku membeli mimpi, mimpiku cukup sederhana tuan. Aku ingin mengulang pelajaran dengan tengkurap dibilik kamar dengan segera, sama seperti yang dilakukan oleh teman sekolahku...