Keramaian mal di akhir pekan semakin terasa dengan adanya enam orang berkumpul di salah satu cafe. Sama sekali tidak ada yang berubah walau setahun tidak bertemu. Dila melihat teman-temannya, penuh kebahagiaan. Sudah lama sekali ia tidak merasakan sebahagia ini. Seperti segala beban dan masalahnya menghilang. Walau baginya tetap masih ada yang kurang.
Ternyata kepergiannya sama sekali tidak mengubah apa yang sudah terjadi setahun lalu. Dila masih kehilangan seseorang yang sangat penting baginya. Dan sepertinya orang itu tidak akan pernah kembali lagi. Sekarang, bahagia yang ia rasakan kembali tertelan dalam kesedihan dan keramaian lima temannya tidak membantu kesepian di dalam diri Dila. Semuanya hanya sementara, tidak bertahan hanya untuk satu menit.
"Hai Dila," suara perempuan menyadarkan Dila dari lamunan sedihnya. Ia membalik muka ke arah suara itu datang. Dila sama sekali tidak menyangka akan apa yang ia lihat. Orang yang tidak pernah ia pikirkan akan menyapanya.
Dila berdiri, berusaha tersenyum.
"Hai Nanda, apa kabar?"
Dila menjulurkan tangan, berniat memberi salam. Tak sangka, p...