PESAWAT TERTEMBAK DI HARI LEBARAN

Oleh: Sri Wintala Achmad

SEJAK nekad menikah dengan Frandy di KUA pada tujuh tahun lampau, Nadya tak pernah berkumpul dengan Annemie ibunya. Perempuan paroh baya berdarah blasteran Jawa-Belanda yang tak menyetujui perkawinan Frandy-Nadya itu lebih memilih meningalkan Jakarta. Singgah di rumah warisan mendiang suaminya di bilangan Anna Paulowna, Noord Holand.

Perpisahan dengan Annemie adalah kenestapaan bagi Nadya. Kenestapaan itu kian dirasakan Nadya pada setiap hari lebaran. Karena Nadya tak pernah bertatap muka dengan ibunya untuk mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri sebelum sungkem di bawah lututnya. Benar kata hati Nadya, kalau ibunya masih bersikukuh menolak Frandy sebagai menantunya.

Di hadapan Lily – anak semata wayangnya yang masih TK 0 Besar – kenestapaan Lidya merangkak menuju puncaknya. Air mata Lidya yang sederas hu...

Baca selengkapnya →