Pinjaman

Oleh: Trippleju


Bulatan sebesar biji kopi yang terselip di antara ibu jari dan telunjuk itu bergiliran disentuh. Sembari merapal kalimat tasbih, air dari sudut-sudut matanya yang semakin banyak disinggahi keriput itu kembali silih menggenang. Ia teringat Ujang.

"Mak," panggil Ujang pelan.

Anak laki-laki itu berdiri di ambang pintu kamar dengan beberapa buku pelajaran sekolah yang ia peluk di dadanya. Ujang yang menghadap ibunya itu tampak memainkan jemarinya yang masih memeluk buku-buku. Raut wajahnya jelas menunjukkan keragu-raguan. Tetapi, ia memberanikan diri untuk mengajukan permintaan yang sama pada ibunya, entah ke sekian kali. Barangkali hari ini akan terkabulkan.

"Mak, Ujang pengen HP."

Air yang semula hanya menggenang di bibir mata Emak, kini jatuh menghantam muk...

Baca selengkapnya →