“Ada yang bisa saya bantu?” tanya seorang wanita dengan kursi roda melihat seorang wanita pemalu yang terus mengamati pintu masuk divisi 15.
“Umm ... saya ingin mencari Mas Aybe Rahm,” jawab wanita pemalu itu dengan gugup. Wanita berkusi roda itu menatap dengan sorotan menyelidik. Dia tidak mengingat temannya itu memiliki teman wanita di luar divisi 15.
“Namamu siapa ya?” tanya wanita kursi roda itu penasaran. Wanita pemalu itu akhirnya menyebutkan namanya setelah terdiam untuk beberapa saat.
“Naila Shiro,” lirih wanita pemalu itu kemudian berharap dia tidak menyebutkan bagian nama keluarga. Wanita kursi roda itu terkejut mendengar nama keluarga besarnya disebutkan. Dia jelas tidak hafal seluruh keluarga besar Shiro yang sangat banyak.
“Ah, maaf aku gak sadar kamu keluarga Shiro. Aku Sayekti,” ucap wanita kursi roda itu memperkenalkan namanya. Naila sebenarnya mengetahui Sayekti, tetapi dia terlalu malu untuk menyebut namanya.
Keluarga besar Shiro banyak yang menolak mengakui Sayekti setelah wanita itu mengalami kecelakaan di salah satu misinya sekitar 25 tahun lalu. Keluarga Shiro menyebut Sayekti Shiro sebagai memalukan keluarga besar Shiro. Semenjak itu, Sayekti Shiro sepenuhnya berada di bawah naungan divisi riset alias divisi 15 dari tim penjaga. Sayekti tidak memakai nama Shiro semenjak itu pula.
Ada rumor bahwa Aybe Rahm mengajukan Sayekti untuk diintegrasikan ke keluarga Rahm, tetapi ditolak oleh pemimpin besar keluarga Rahm yang merupakan ayah Aybe sendiri, Xarris Rahm.
Meskipun banyak pihak keberatan dengan kehadiran Sayekti Shiro di militer baik dari Shiro maupun pihak lainnya, Affad Rahm yang kala itu menjadi kepala divisi mengatakan bahwa...