Hujan rintik membasahi jalanan Kota M malam itu. Udara lembap bercampur aroma tanah basah, membuat Venny menutup rapat jaketnya. Di sampingnya, Yael menggenggam payung hitam yang sedikit robek di ujungnya, menatap gedung besar berwarna pucat yang berdiri muram di hadapan mereka.
“Itu mess-nya?” tanya Yael ragu, matanya meneliti bangunan dua lantai dengan cat mengelupas dan jendela-jendela besar yang tampak gelap.
“Iya… kata orang, ini bangu...