Aku adalah rumah sunyi yang pintunya tak pernah benar-benar kau kunci. Kau singgah tak berniat tinggal. Berkelana jauh, hanya pulang saat luka memuncak di jalanmu yang tak kenal arah.
Hatimu taman duri dan aku hanya tanah lapang yang sudi ditempeli perih. Tak pernah kau sematkan aku di peta tujuan, hanya persinggahan kala langkahmu patah. Kau merangkak diam-diam, menyusun alibi agar tak gugup menjawab, “mengapa kembali?”
Tak sempat tamat, tulis...