Pussy dan Fuso

Oleh: awod

Langit kampung sore itu memerah seperti arang yang tersisa di tungku dapur. Matahari turun perlahan, menyentuh ujung padi yang bergoyang diterpa angin. Di antara deretan rumah panggung sederhana yang berdiri di atas tiang kayu lapuk, terdapat sebuah rumah yang catnya telah mengelupas dan gentengnya pucat termakan hujan dan tahun.

Di rumah itu, tinggal seorang pemuda kampung bernama Rimba, dan seekor kucing kampung yang sudah bertahun-tahun meneman...

Baca selengkapnya →