Putri Burung untuk Pangeran Kecil

Oleh: Jie Jian

Alkisah, hiduplah seorang wanita bersama kedua putrinya. N'dai, nama wanita yang sehari-harinya bekerja di kebun. Kedua putri N'dai, Mori dan Kayine, tumbuh dewasa bersamanya tanpa seorang ayah. Menjadi ibu tunggal, membuat N'dai harus berjuang untuk memberi makan kedua anak gadisnya. 

Kayine, putri terakhirnya, selalu membantu N'dai di kebun. Pekerjaan rumah, mulai dari memasak, mencuci piring dan baju, membersihkan rumah, juga dikerjakan oleh Kayine. Meskipun begitu, Kayine tidak pernah mengeluh pada ibunya. 

Berbeda dengan Mori. Satu pun pekerjaan N'dai tidak pernah ada campur tangannya. Mori hanya berdiam di dalam kamar, menenun benang-benang sutra menjadi kain-kain yang indah. Ia berniat menjual kain hasil tenunannya ke pasar setelah semuanya habis ditenun. 

Namun, niat Mori sama sekali tidak diketahui oleh N'dai hingga sering N'dai memarahinya. Berbagai macam perkataan keluar dari mulut N'dai untuk Mori. 

"Anak pemalas! Apa tidak pernah kamu berniat membantu Ibu dan adikmu, hah?! Lihat adikmu! Semua pekerjaan ia lakukan, tapi kamu tidak pernah membantunya. Apa kamu tahu, adikmu itu capek, seharian membantu Ibu. Di mana hati kamu, hah, Mori?" pekik N'dai saat mendapati Mori yang terus bergelud dengan benang-benangnya. 

Tidak ada sanggahan dari Mori, bahkan untuk membela diri. Dalam hati, ia juga mengaku salah. Namun, pekerjaannya sebagai penenun hingga memiliki uang banyak membuatnya memilih egois. Tidak mudah, sakit hati dengan ucapan Ibunya seakan membatu di hati Mori. 

Hingga sampailah pada batas kesabaran N'dai terhadap Mori yang di matanya terkesan tidak mengindahkan. N'dai berniat memberi pelajaran pada putri pertamanya itu. 

Selepas dari kebun, Kayine buru-buru memasak karena sudah lapar. Saat itu, N'da...

Baca selengkapnya →