Saat SMP—berarti sekitar tahun 2002—saya tinggal di Indramayu, di sebuah indekos dua lantai yang dikelola guru bahasa Inggris dan ibu rumah tangga, tempatnya di jalan Ahmad Yani, di sebelah toko mebel yang selalu sepi dan di seberang keranjang-keranjang yang menawarkan berbagai jenis mangga, dari yang belum matang sampai hampir busuk—biasanya untuk dijadikan dodol; dari lalujiwo sampai gedong. Saya lupa nomor rumahnya, mungkin 28, atau 29. ...