RIN

Oleh: Hesti Ary Windiastuti

Rin memandang langit, sungguh terlihat tidak bersahabat, angin bertiup kencang membuat rok yang ia gunakan melayang, jadilah dia mau tidak mau harus meniru adegan Marilyn Monroe yang ikonik itu.

Rin mempercepat langkah kakinya, soalnya jarum jam yang melingkar di tangan kananya saat ini sudah menunjukan pukul sepuluh malam, itu artinya bis terakhir sudah berangkat dua jam yang lalu, dan harapannya saat ini hanya tinggal menumpang mobil pick up Mas Bono, laki-laki usia 40 tahunan, yang sudah lama menaruh hati padanya, yang memang sering menawarkan jemputan pulang, tapi lebih sering mendapatkan penolakan dengan berbagai alasan dari Rin, dan dari sana lah Rin jadi tahu, kalau jadwal rutin Mas Bono pulang jualan nasi goreng itu jam sepuluh malam.

"Dari pada pulang jalan kaki," ucap Rin yang melihat ke ujung tikungan jalan, berharap mobil pick up Mas Bono muncul, tapi setelah di tunggu-tunggu, hampir lima belas menit, mobil tersebut tak kunjung muncul juga. Rin was-was.

Dia menggerutu sendiri, kesal dengan atasannya yang mantan preman, memintanya untuk lembur, hanya karena R...

Baca selengkapnya →