Nasib seorang penjudi tulen. Apapun bisa ia perjudikan dan rolet adalah kesukaannya. Ia juga pemabuk. Aku ingin sekali membunuhnya.
Ayah Nasib penjaga kantor kecamatan. Tiap sore usai bermain di sungai atau di sawah, Nasib selalu mengajakku membantu ayahnya bersih-bersih kantor. Sering kulihat ayah Nasib duduk di kursi pojok ruangan, menulis sesuatu di meja bertaplak batik kuning.
“Ayahku sedang meramal togel,” bisik Nasib. Mengertilah aku, mengapa Nasib gemar be...