Bagai bertaruh di antara hidup dan mati, Haris berlari sekuat tenaga melintasi platform satu Stasiun Gambir. Terlambat barang sedikit saja akan menerbitkan sesal berkepanjangan di hatinya. Beruntung ia dapat meraih gerbong penumpang tepat sebelum kereta jurusan Jakarta-Bandung itu beranjak pergi. Haris mengambil posisi duduk sesuai tiket yang ia pesan. Napasnya memburu. Jantungnya berdetak kencang. Keringatnya mengalir deras. Pakaiannya sedikit l...