Lalat mengerubungi tumpukan sampah organik busuk yang berceceran di depan kios penjaja sayuran. Jalanan di sana juga becek. Orang-orang yang melintas terpaksa harus berjinjit, menghindari genangan air berwarna hitam dan berbau menyengat. Mereka berburu bahan makanan untuk di masak sepanjang hari ini, bahkan ada yang sengaja membeli persediaan untuk sepekan ke depan. Tentunya, ada juga yang hendak membeli pakaian, emas dan kebutuhan lainnya.
Di mana pun, pasar akan selalu ramai dan terkesan kumuh, bahkan untuk pasar ini yang terletak di sebuah kota kecil di selatan Jawa Barat. Sebagai pasar induk, tentunya pasar ini sangat berperan penting dalam menggerakan roda kehidupan di kota ini. Pernah suatu waktu, pasar ini kebakaran dan menghabiskan delapan puluh persen kios yang ada di sana, akibatnya, orang-orang mau tidak mau harus berbelanja ke kota sebelah. Dampak dari distribusi yang macet mengakibatkan harga jadi melambung. Orang-orang melarat semakin menjerit.
Hal ini di sadari oleh Ujang, salah satu pedagang pasar induk yang berjualan buah-buahan. Ah, Ujang ini, nas...