SABTU SORE DI SEBUAH VILLA

Oleh: Lina Budiarti

Hawa dingin malam itu. Embun bertetes-tetes meresap ke pori-pori bak cairan cuka yang sengaja disiramkan di atas luka menganga. Tentu pedih sepertinya. Namun tak terdengar suara erangan pun keluar dari mulutnya. Bibirnya mendesis, gigi gemeretak beberapa kali. Jerit tertahan mengakhiri penderitaannya. Senjata makan tuan! Biarlah. Dia memang pantas mati.

Hitungan detik berselang, kobaran api merembet begitu cepat, melalap semua hingga tak tersisa. Bau tak sedap tiba-tiba menusuk hidung. Sesuatu yang aneh terbaka...

Baca selengkapnya →