"Bantet!”
Tiap kali dia memanggilku dengan nama itu, hatiku mendadak menghangat. Rasanya ada kupu-kupu di sekitarku membawa aku terbang ke angkasa yang luas. Aku tersenyum dan melambai tangan padanya, dia berlari mendekatiku dengan senyum manisnya. Andai aku lupa ingatan saat ini pasti dia akan aku anggap pacar. Betapa bahagianya aku bila itu terjadi sayangnya, semua anganku hanya imajinasi saja. Aku harus sadar hubungan kami hanya sebatas sahabat tidak lebih dari itu.
Sikapnya yang manis seolah diantara kami lebih dari seorang sahabat justru membuat orang di sekitar ku salah paham. Benar kata Mia 'Persahabatan antara cewek dan cowok itu tidak ada murni bersahabat, pasti akan ada cinta diantara hubungan itu’ dan saat ini aku sudah terjebak da...