Sandro

Oleh: Sri Wintala Achmad

PAGI hari, Sandro tampak menyimpan beban di kepala. Sarapan di meja makan tak disentuhnya. Sebelum Mak Sawitri memberi uang saku, Sandro sudah meninggalkan rumah, Berangkat ke sekolah satu-satunya di kampung Pamarican. Di tepi desa dekat sungai yang mengalir kecoklatan.

Ambang sore, Mak Sawitri gelisah. Sandro belum pulang dari sekolah. Dengan tubuh berkeringat sepulang dari sawah, Mak Sawitri mencari Sandro ke sekolah. Di tengah jalan, perempuan empatpuluhan itu bertemu denga...

Baca selengkapnya →